Menurutnya menjadi janda untuk ketiga kalinya adalah sebuah takdir Tuhan yang harus ia jalani dalam hidupnya. "Aku enggak bisa mengubah takdir dari Allah. Namanya manusia, ya, aku harus terima ujian itu dengan lapang dada," ungkap Dewi Perssik dalam sambungan video usai sidang putusan di PA Jakarta Selatan, Senin (1/8). Bilaakhirnya takdir Allah mereka lalu berpisah dengan pasangannya yang baru, baik cerai ataupun ditinggal mati. Mereka lalu punya keinginan kembali untuk rujuk dengan suami atau istrinya yang pertama. Mereka masing-masing akan rujuk dg penuh pengertian dan akan menjadi lebih baik lagi sehingga lebih sulit untuk terjadi salah paham lagi. Tetapiakhirnya suami saya keceplosan mengatakan kepada pamannya seperti ini “saya akan memasrahkan istri saya sepulang dari surabaya karna saya takut dan ragu ragu”. Kemudian suami saya langsung bertanya kepada Kyai apakah berbicara seperti itu sudah talak 1, dan ternyata jawaban beliau “ya itu sudah jatuh talak 1”. Karenayang mengabulkan do’a adalah Allah. Allah bisa melakukan apa pun yang dikehendaki-Nya. Reply. Rudy Rianto says: November 30, 2010 at 1:47 am. Takdir itu akibat sifat QudrotNya (kuasaNya) Qodirun (Yang Maha Kuasa). Istri saya selalu meminta cerai saya & sering minggat dari rumah. Gugat cerai pernah dilakukan oleh istri saya Jadi kepikiran nih, sadar gak sadar, t ernyata banyak lho "ketombe-ketombe" yang ada dalam hati dan pikiran kita, yang disembunyikan oleh Allah, dan orang lain gak tau. Ya bayangin aja, kalo semua orang tau apa yang terbesit di hati dan pikiran kita, pas kita mikir jelek ke orang, mbayangin yang kotor, berprasangka buruk, muncul dengki, benci, merendahkan Belibuku TAKDIR ALLAH TAK PERNAH SALAH dari penulis Agus Susanto kategori Akhlaq Wacana Islam lainnya di Mizanstore, toko buku online terpercaya ^Ini takdir.^ Saat kegagalan atau perceraian terjadi, dengan mudahnya orang berdalih, ^Itu kehendak Tuhan.^ Tapi, apa memang benar demikian, hingga Tuhan dan takdir-Nya patut dipersalahkan? Buku Sedangkantakdir berasal dari kata al qodr yang menurut syariat adalah bahwasanya Allah swt mengetahui ukuran-ukuran dan waktu-waktunya sejak azali kemudian Dia swt mewujudkannya dengan kekuasaan dan kehendak-Nya sesuai dengan ilmu-Nya. Dan Dia swt juga menetapkannya di Lauh Mahfuzh sebelum menciptakannnya, sebagaimana disebutkan Sayadiuntungkan oleh suami yang super baik meski kekurangannya jarang mau menegur langsung kalau ada yang tidak berkenan. Suami selalu mengalah dan meminta maaf, alhamdulillah sampai saat ini tidak pernah ada kata-kata cerai yang diucapkan kami berdua walaupun dalam kemarahan di usia pernikahan menginjak 24 tahun ini. 86M253X. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dewasa ini marak pernikahan di luar kelaziman pada umumnya, seperti seorang gadis muda belia nan cantik mendapatkan jodoh seorang kakek tua. Ada juga kita dapati seorang jejaka muda yang mendapati seorang janda, nenek tua. Semua bisa saja terjadi, inikah yang namanya jodoh? Tak hanya itu, banyak pula pasangan menikah yang mendapatkan jodoh yang begitu kontras baik secara fisik maupun psikis antar ke duanya. Ada sejodoh yang begitu kontras kita dapati secara kasat mata. Si pria berkulit hitam legam, sedang si wanita berkulit putih mulus. Ada lagi, si pria bertubuh kurus kerempeng yang mendapatkan jodohnya seorang wanita yang subar nan bulat, sehingga ketika bersanding keduanya bak angka satu dan nol, alias angka memang sebuah misteri yang tak pernah bisa ditebak sebelumnya. Siapa sangka kedua muda-mudi yang sudah kenal, berpacaran lama justru tak berjodoh, putus di tengah jalan. Sebaliknya, terkadang seorang teman biasa bahkan seorang yang dulu dibenci, malah ternyata bersanding dengannya di kursi pelaminan. Proses penemuan jodoh yang sejati pun tak pernah terduga. Bahkan di luar nalar logika manusia. Ada seorang teman yang begitu akrab mencintai tetangganya sejak kecil, ternyata berjodoh dengan orang jauh, bahkan orang asing yang tak pernah dikenalnya sama sekali. Sebaliknya, ada pula seseorang yang tekah lama menjalin asmara dengan orang jauh, perantauan tetapi akhirnya kandas, dan uniknya justru akhirnya berjodoh, menikah dengan tetangga atau teman kecilnya dulu. Jodoh pun tak ada yang tahu sampai kapan waktunya. Ada yang mengira, para orang tua kita yang dulu dijodohkan, tanpa perkenalan, tanpa pacaran justru berjodoh langgeng abadi, sampai beranak pinak dan memiliki banyak cucu. Sebaliknya, zaman sekarang banyak kita temui, pasangan yang dulu lama saling mengenal, lama berpacaran, tetapi anehnya setelah bertemu di pelaminan, mengucap janji setia melalui ijab qabul, ternyata tak berusia lama pernikahannya. Apakah jodohnya memang hanya sampai di situ? Jodoh memang sebuah misteri Ilahi. Rasanya kalimat itu memang benar adanya. Apalagi jika kita kaji Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat 21, yang berbunyi Wa min Ayatihii an kholaqo lakum min anfusikum azwajan litaskunuu ilaiha wa ja'ala bainakum mawaddatan wa rahmah. Inna fi dzalika la aayatil liqaumiy yatafakkaruun Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Jika kita kaji ayat tersebut, terdapat satu kata terkait perjodohan, yakni "an kholaqo", yang berarti Allah itu benar-benar menciptakan perjodohan sendiri. Kata an kholaqo dalam bahasa Arab berarti, menciptakan. Sama halnya ketika Allah menciptakan langit, bumi dan seisinya, pada dasarnya tak butuh makhluk. Itu adalah hak prerogatif Allah. Pada hakekatnya tak butuh "mak comblang" atau perantara sekaliipun, karena hakekatnya jodoh itu memang sudah bagaimana dengan perceraian yang kini marak terjadi, apakah ini juga merupakan bagian dari takdir, atau ketetapan Tuhan? Jika kita telusuri ayat 21 surat Ar-rum, ada satu kalimat yang berbunyi 'wa ja'ala bainakum mawaddatan wa rahmah'. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya