Mengutip Al Jazeera, sebanyak 31 bayi prematur dievakuasi dari Rumah Sakit al-Shifa ke Rafah di selatan Jalur Gaza pada Minggu (19/11/2023), setelah berminggu-minggu diberi susu formula dicampur dengan air terkontaminasi, tanpa inkubator yang mati karena kekurangan bahan bakar akibat pengepungan Israel di daerah kantong tersebut sejak serangan
Demikianlah kabar nasib 3 relawan MER-C di RS Indonesia. Semoga 3 relawan dari Indonesia itu bisa selamat dan konflik Palestina-Israel segera berakhir. Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari. Tag. # relawan MER-C. Akibat serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, Palestina sejak hari Minggu (19/11/2023), tiga WNI yang menjadi relawan di rumah sakit
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad menjelaskan kondisi Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina, yang ikut terdampak konflik bersenjata Israel dan Hamas. Sarbini mengatakan, akibat konflik yang mulai terjadi 7 Oktober 2023 itu, pasokan oksigen sempat terganggu karena pipa pusat oksigen terkena ledakan bom.
Dia mencontohkan kejadian sesaat setelah ledakan di Rumah Sakit Al Ahli Arab pada 17 Oktober, ketika dia mengatakan sekitar 250 orang yang terluka tiba di Al Shifa, yang hanya memiliki 12 ruang operasi. “Jika kami menunggu untuk mengoperasi mereka satu per satu, kami akan kehilangan banyak korban luka,” kata Abu Selmeyah.
Foto: Rumah Sakit Indonesia di Palestina (Dok MER-C via CNN Indonesia) Jumat, 20 Oktober 2023 Suara jet tempur Israel terdengar bergemuruh di langit Kota Gaza, Palestina, pada Minggu, 15 Oktober 2023.
"Tentara Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia," ungkap Al-Qudra, seperti dilansir The Guardian, Selasa (21/11). Otoritas Kesehatan Gaza mengungkapkan pula pihaknya yakin 12 orang tewas dalam serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Mereka juga khawatir pengepungan serta penggeledahan seperti di Rumah Sakit Al-Shifa akan terjadi.
Sementara itu, rumah sakit Indonesia yang ada di Gaza utara kini menjadi satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi dan memiliki fasilitas memadai di wilayah tersebut. Saat ini diperkirakan ada sekitar 5.000 warga Palestina yang dirawat di sana dan jumlah tersebut sebenarnya sudah melebihi kapasitas yang ada.
Di Rumah Sakit Alshifaa yang terbesar di wilayah padat penduduk, direktur rumah sakit tersebut, Dr Mohamed Abo Suleima, mengatakan situasinya mengerikan. “Sedikitnya 850 orang tewas dan lebih
2CTBP.