Dutaislam.com - Syaikh Mutawalli As-Sya'rawi adalah ulama dari Al-Azhar Mesir yang dikenal dunia dari karya monumentalnya tentang Tafsir Al-Qur'an. Kitab Tafsir As-Sya'rawi (20 jilid) sendiri dikenal luas sebagai kitab tafsir kontemporer karya Syaikh Mutawalli yang mudah dipahami. Kedua, Syekh Mutawalli Sya'rawi juga mengakomodasi atau membolehkan perempuan untuk mengambil perannya di luar rumah, diantaranya dalam hak pendidikan, konstitusi dan ekonomi. Namun asy-Sya'rawi membatasi perempuan pada hak ekonomi dalam hal bekerja di luar rumah. Hak ekonomi mencakup hak mahar, hak waris dan hak bekerja. Perkataan dari salah seorang sufi "dan jika keburukan menimpa kami, maka kami akan mensyukurinya." (Syekh Mutawalli Sya'rawi, Tafsรฎr al-Sya'rรขwรฎ, juz 16, h. 9729). Melihat sikap Imam Ibnu al Munkadir dan ulama-ulama lainnya, kita seperti digiring untuk memahami musibah sebagai madrasah, semacam pendidikan praktis dalam mengamalkan Tonton syarahan dari Syeikh Mutawalli Sya'rawi berkenaan tafsir ayat berikut:ูˆูŽู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏูู‡ู ู„ูุจูŽู†ููŠ ุฅูุณู’ุฑูŽุงุฆููŠู„ูŽ ุงุณู’ูƒูู†ููˆุง Perempuan (Muslimah) book created by Shaykh Mutawalli As Sya'rawi. It was a library research. The technique of collecting data was documentation study. The data analysis method used was content analysis related to the content contained on Fikih Perempuan (Muslimah) book created by Shaykh Mutawalli As Sya'rawi. Ada jaminan dari Allah Swt yang perlu kita ketahui, setelah kita mengetahuinya pasti hati kita akan tentram.simak video potongan ceramah dari Syeikh Mutawali SEBAGIAN PERNYATAAN POPULIS SYEKH "SYA'RAWI" Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rรขwi (16 April 1911. - 17 Juni 1998) dikenal sebagai Imam Ad-Du'รขti (Pemimpin Para Da'i). Lahir pada 16 April 1911 di desa Daqadus, distrik Mith Ghamr, provinsi Daqahlia, Mesir. Dalam usia 11 tahun ia sudah hafal Al-Qur'an. Ia terdaftar di Kebaikan merupakan semua perilaku yang disandarkan dengan kasih sayang. Implementasinya, berbuat baik kepada alam diindikasikan dengan menjaganya, berbuat baik kepada manusia berarti tidak menyakitinya, berbuat baik kepada Tuhan berarti taat dan tunduk hanya kepada-Nya (Syekh Mutawalli al-Sya'rawi, Tafsir al-Sya'rawi, 3187). ViAC5.